Satu Kata Beda Makna

Satu Kata Beda Makna


Ada seorang ayah yang menjelang ajalnya di hadapan sang Istri berpesan DUA hal kepada 2 anak laki-lakinya :
- Pertama : Jangan pernah menagih hutang kepada orang yg berhutang kepadamu.
- Kedua : Jika pergi ke toko jangan sampai mukanya terkena sinar matahari.

Waktu berjalan terus. Dan kenyataan terjadi, bahwa beberapa tahun setelah ayahnya meninggal anak yang sulung bertambah kaya sedang yang bungsu menjadi semakin miskin.
Pada suatu hari sang Ibu menanyakan hal itu kepada mereka.
Jawab anak yang bungsu :
"Ini karena saya mengikuti pesan ayah. Ayah berpesan bahwa saya tidak boleh menagih hutang kepada orang yang berhutang kepadaku, akibatnya modalku susut karena orang yang berhutang kepadaku tidak membayar sementara aku tidak boleh menagih". 
"Juga Ayah berpesan supaya kalau saya pergi atau pulang dari rumah ke toko dan sebaliknya tidak boleh terkena sinar matahari. Akibatnya saya harus naik becak atau andong, padahal sebetulnya saya bisa berjalan kaki saja, tetapi karena pesan ayah itu, akibatnya pengeluaranku bertambah banyak".

Kepada anak yang sulung yang bertambah kaya, sang Ibu pun bertanya hal yang sama.
Jawab anak sulung :
"Ini semua adalah karena saya mentaati pesan ayah. Karena Ayah berpesan supaya saya tidak menagih kepada orang yang berhutang kepada saya, maka saya tidak pernah menghutangkan sehingga dengan demikian modal tidak susut".
"Juga Ayah berpesan agar supaya jika saya berangkat ke toko atau pulang dari toko tidak boleh terkena sinar matahari, maka saya berangkat ke toko sebelum matahari terbit dan pulang sesudah matahari terbenam. Karenanya toko saya buka sebelum toko lain buka, dan tutup jauh sesudah toko yang lain tutup."
"Sehingga karena kebiasaan itu, orang menjadi tahu dan tokoku menjadi laris, karena mempunyai jam kerja lebih lama".
MORAL CERITA :
--------------------
Kisah diatas menunjukkan bagaimana sebuah kalimat di tanggapi dengan presepsi yang berbeda. Jika kita melihat dengan positive attitude maka segala kesulitan sebenarnya adalah sebuah perjalanan membuat kita sukses tetapi kita bisa juga terhanyut dengan adanya kesulitan karena rutinitas kita... pilihan ada di tangan anda.

'Berusahalah melakukan hal biasa dengan cara yang luar biasa'

10 NASEHAT KANJENG SUNAN KALIJOGO


1. Urip Iku Urup
(Hidup itu Nyala, Hidup itu hendaknya memberi manfaat bagi orang lain disekit
ar kita, semakin besar manfaat yang bisa kita berikan tentu akan lebih baik)
2. Memayu Hayuning Bawono, Ambrasto dur Hangkoro
(Manusia hidup di dunia harus mengusahakan keselamatan, kebahagiaan dan kesejahteraan; serta memberantas sifat angkara murka, serakah dan tamak).
3. Suro Diro Joyo Jayaningrat, Lebur Dening Pangastuti
(segala sifat keras hati, picik, angkara murka, hanya bisa dikalahkan dgn sikap bijak, lembut hati dan sabar)
4. Ngluruk Tanpo Bolo, Menang Tanpo Ngasorake, Sekti Tanpo Aji-Aji, Sugih Tanpa Bondho
(Berjuang tanpa perlu membawa massa; Menang tanpa merendahkan atau mempermalukan; Berwibawa tanpa mengandalkan kekuatan; Kaya tanpa didasari kebendaan)
5. Datan Serik Lamun Ketaman, Datan Susah Lamun Kelangan
(Jangan gampang sakit hati manakala musibah menimpa diri; Jangan sedih manakala kehilangan sesuatu).
6. Ojo Gumunan, Ojo Getunan, ojo Kagetan, ojo Aleman
(Jangan mudah terheran-heran; Jangan mudah menyesal; Jangan mudah terkejut-kejut; Jangan mudah kolokan atau manja).
7. Ojo Ketungkul Marang Kalungguhan, Kadonyan lan Kemareman
(Janganlah terobsesi atau terkungkung oleh keinginan untuk memperoleh kedudukan, kebendaan dan kepuasan duniawi).
8. Ojo Kuminter Mundak Keblinger, ojo Cidra Mundak Cilaka
(Jangan merasa paling pandai agar tidak salah arah; Jangan suka berbuat curang agar tidak celaka).
9. Ojo Milik Barang Kang Melok, Aja Mangro Mundak Kendo
(Jangan tergiur oleh hal-hal yang tampak mewah, cantik, indah; Jangan berfikir mendua agar tidak kendor niat dan kendor semangat).
10. Ojo Adigang, Adigung, Adiguno
(Jangan sok kuasa, sok besar, sok sakti).

BAGI PARA SUAMI DAN PARA ISTRI BACA HINGGA TUNTAS!!!! KALAU BERANI


“Assalaamu’alaikum…!” Ucapnya lirih saat memasuki rumah.
Tak ada orang yang menjawab salamnya. Ia tahu istri dan anak-anaknya pasti sudah tidur. Biar malaikat yang menjawab salamku,” begitu pikirnya.
Melewati ruang tamu yang temaram, dia menuju ruang kerjanya. Diletakkannya tas, ponsel dan kunci-kunci di meja kerja.
Setelah itu, barulah ia menuju kamar mandi untuk membersihkan diri dan berganti pakaian.
Sejauh ini, tidak ada satu orang pun anggota keluarga yang terbangun. Rupanya semua tertidur pulas.
Segera ia beranjak menuju kamar tidur. Pelan-pelan dibukanya pintu kamar, ia tidak ingin mengganggu tidur istrinya.
Benar saja istrinya tidak terbangun, tidak menyadari kehadirannya.
Kemudian Amin duduk di pinggir tempat tidur. Dipandanginya dalam-dalam wajah Aminah, istrinya.
Amin segera teringat perkataan almarhum kakeknya, dulu sebelum dia menikah.
Kakeknya mengatakan, jika kamu sudah menikah nanti, jangan berharap kamu punya istri yang sama persis dengan maumu. Karena kamu pun juga tidak sama persis dengan maunya.
Jangan pula berharap mempunyai istri yang punya karakter sama seperti dirimu. Karena suami istri adalah dua orang yang berbeda. Bukan untuk disamakan tapi untuk saling melengkapi.
Jika suatu saat ada yang tidak berkenan di hatimu, atau kamu merasa jengkel, marah, dan perasaan tidak enak yang lainnya, maka lihatlah ketika istrimu tidur....
“Kenapa Kek, kok waktu dia tidur?” tanya Amin kala itu.
“Nanti kamu akan tahu sendiri,” jawab kakeknya singkat.
Waktu itu, Amin tidak sepenuhnya memahami maksud kakeknya, tapi ia tidak bertanya lebih lanjut, karena kakeknya sudah mengisyaratkan untuk membuktikannya sendiri.
Malam ini, ia baru mulai memahaminya. Malam ini, ia menatap wajah istrinya lekat-lekat. Semakin lama dipandangi wajah istrinya, semakin membuncah perasaan di dadanya. Wajah polos istrinya saat tidur benar-benar membuatnya terkesima. Raut muka tanpa polesan, tanpa ekspresi, tanpa kepura-puraan, tanpa dibuat-buat. Pancaran tulus dari kalbu.
Memandanginya menyeruakkan berbagai macam perasaan. Ada rasa sayang, cinta, kasihan, haru, penuh harap dan entah perasaan apa lagi yang tidak bisa ia gambarkan dengan kata-kata.
Dalam batin, dia bergumam,
“Wahai istriku, engkau dulu seorang gadis yang leluasa beraktivitas, banyak hal yang bisa kau perbuat dengan kemampuanmu. Aku yang menjadikanmu seorang istri. Menambahkan kewajiban yang tidak sedikit. Memberikanmu banyak batasan, mengaturmu dengan banyak aturan.
Dan aku pula yang menjadikanmu seorang ibu. Menimpakan tanggung jawab yang tidak ringan. Mengambil hampir semua waktumu untuk aku dan anak-anakku.
Wahai istriku, engkau yang dulu bisa melenggang kemanapun tanpa beban, aku yang memberikan beban di tanganmu, dipundakmu, untuk mengurus keperluanku, guna merawat anak-anakku, juga memelihara rumahku.
Kau relakan waktu dan tenagamu melayaniku dan menyiapkan keperluanku. Kau ikhlaskan rahimmu untuk mengandung anak-anakku, kau tanggalkan segala atributmu untuk menjadi pengasuh anak-anakku, kau buang egomu untuk menaatiku, kau campakkan perasaanmu untuk mematuhiku.
Wahai istriku, di kala susah, kau setia mendampingiku. Ketika sulit, kau tegar di sampingku. Saat sedih, kau pelipur laraku. Dalam lesu, kau penyemangat jiwaku. Bila gundah, kau penyejuk hatiku. Kala bimbang, kau penguat tekadku. Jika lupa, kau yang mengingatkanku. Ketika salah, kau yang menasehatiku.
Wahai istriku, telah sekian lama engkau mendampingiku, kehadiranmu membuatku menjadi sempurna sebagai laki-laki.
Lalu, atas dasar apa aku harus kecewa padamu?
Dengan alasan apa aku perlu marah padamu?
Andai kau punya kesalahan atau kekurangan, semuanya itu tidak cukup bagiku untuk membuatmu menitikkan airmata.
Akulah yang harus membimbingmu. Aku adalah imammu, jika kau melakukan kesalahan, akulah yang harus dipersalahkan karena tidak mampu mengarahkanmu. Jika ada kekurangan pada dirimu, itu bukanlah hal yang perlu dijadikan masalah. Karena kau insan, bukan malaikat.
Maafkan aku istriku, kaupun akan kumaafkan jika punya kesalahan. Mari kita bersama-sama untuk membawa bahtera rumah tangga ini hingga berlabuh di pantai nan indah, dengan hamparan keridhoan Allah azza wa jalla.
Segala puji hanya untuk Allah azza wa jalla yang telah memberikanmu sebagai jodohku.”
Tanpa terasa air mata Amin menetes deras di kedua pipinya. Dadanya terasa sesak menahan isak tangis.
Segera ia berbaring di sisi istrinya pelan-pelan. Tak lama kemudian ia pun terlelap.
*
Jam dinding di ruang tengah berdentang dua kali.
Aminah, istri Amin, terperanjat
“Astaghfirullaah, sudah jam dua?”
Dilihatnya sang suami telah pulas di sampingnya. Pelan-pelan ia duduk, sambil memandangi wajah sang suami yang tampak kelelahan.
“Kasihan suamiku, aku tidak tahu kedatangannya. Hari ini aku benar-benar capek, sampai-sampai nggak mendengar apa-apa. Sudah makan apa belum ya dia?” gumamnya dalam hati.
Mau dibangunkan nggak tega, akhirnya cuma dipandangi saja. Semakin lama dipandang, semakin terasa getar di dadanya. Perasaan yang campur aduk, tak bisa diungkapkan dengan kata-kata, hanya hatinya yang bicara.
“Wahai suamiku, aku telah memilihmu untuk menjadi imamku. Aku telah yakin bahwa engkaulah yang terbaik untuk menjadi bapak dari anak-anakku. Begitu besar harapan kusandarkan padamu. Begitu banyak tanggungjawab kupikulkan di pundakmu.
“Wahai suamiku, ketika aku sendiri kau datang menghampiriku. Saat aku lemah, kau ulurkan tanganmu menuntunku. Dalam duka, kau sediakan dadamu untuk merengkuhku. Dengan segala kemampuanmu, kau selalu ingin melindungiku.
“Wahai suamiku, tidak kenal lelah kau berusaha membahagiakanku. Tidak kenal waktu kau tuntaskan tugasmu. Sulit dan beratnya mencari nafkah yang halal tidak menyurutkan langkahmu. Bahkan sering kau lupa memperhatikan dirimu sendiri, demi aku dan anak-anak.
“Lalu, atas dasar apa aku tidak berterimakasih padamu, dengan alasan apa aku tidak berbakti padamu? Seberapapun materi yang kau berikan, itu hasil perjuanganmu, buah dari jihadmu.
Jika kau belum sepandai da’i dalam menasehatiku, tapi kesungguhanmu beramal shaleh membanggakanku.
Tekadmu untuk mengajakku dan anak-anak istiqomah di jalan Allah azza wa jalla serta membahagiakanku.
“Maafkan aku wahai suamiku, akupun akan memaafkan kesalahanmu.
Alhamdulillah, segala puji hanya milik Allah azza wa jalla yang telah mengirimmu menjadi imamku. Aku akan taat padamu untuk mentaati Allah azza wa jalla. Aku akan patuh kepadamu untuk menjemput ridho-Nya..”
Rabbana hablana min azwajina wa dzurriyatina qurrota'ayun waj'alna lil muttaqina imamma.

BERPUASALAH SEPERTI ULAT, JANGAN SEPERTI PUASANYA ULAR


Secara sunnatullah yg berpuasa sesungguhnya tdk hanya diwajibkan kepada orang mukmin saja.
Beberapa jenis makhluk hidup melakukan juga berpuasa sebelum mendapatkan kualitas dan kelangsungan hidupnya.
Banyak contoh, misalnya puasanya induk ayam yg mengeram shg mengubah telur menjadi makhluk baru yg berbeda bentuk yg disebut anak ayam.
Di antara sekian byk puasa hewan yg dapat kita ambil pelajaran agar puasa kita mencapai derajat taqwa, ialah puasanya ULAR dan puasanya ULAT.
A. PUASA ULAR
Agar ular mampu menjaga kelangsungan hidupnya, salah satu yg harus dilakukan adalah harus mengganti kulitnya secara berkala.
Tidak serta merta ular bisa menanggalkan kulit lama. Ia harus BERPUASA tanpa makan dlm kurun waktu tertentu. Setelah PUASANYA TUNAI, kulit luar terlepas dan muncullah kulit baru.
Ibroh dari puasanya ular :
1. WAJAH ular sebelum dan sesudah puasa tetap SAMA.
2. NAMA ular sebelum dan sesudah puasa tetap sama yakni ULAR.
3. MAKANAN ular sebelum dan sesudah puasa tetap SAMA.
4. CARA BERGERAK sebelum dan sesudah puasa tetap SAMA.
5. TABIAT dan SIFAT sebelum dan sesudah puasa tetap SAMA.
B. PUASA ULAT
Ulat termasuk hewan paling rakus. Karena hampir sepanjang waktunya dihabiskan utk makan. Tapi begitu sdh bosan makan, ia lakukan perubahan dg cara berpuasa. Puasa yg benar2 dipersiapkan utk mengubah kualitas hidupnya. Karenanya ia asingkan diri, badannya dibungkus rapat dan tertutup dlm kokon (kepompong) shg tak mgkn lagi melampiaskan hawa nafsu makannya.
Setelah ber-minggu2 puasa, maka keluarlah dari kokon seekor makhluk baru yg sangat indah bernama KUPU2
Ibroh dari puasanya ulat :
1. WAJAH ulat sesudah puasa berubah INDAH MEMPESONA
2. NAMA ulat sesudah puasa berubah menjadi KUPU2
3. MAKANAN ulat sesudah puasa berubah MENGISAP MADU
4. CARA BERGERAK ketika masih jadi ulat menjalar, stlh puasa berubah TERBANG di awang2
5. TABIAT dan SIFAT berubah total. Ketika masih jadi ulat menjadi perusak alam pemakan daun. Begitu menjadi kupu2 menghidupkan dan membantu kelangsungan kehidupan tumbuhan dg cara membantu PENYERBUKAN BUNGA.
Kesimpulan :
Puasa seharusnya mampu menghijrahkan diri kita agar semakin taqwa dan mampu menjadi khairunnas anfauhum linnas (sebaik-baik manusia ialah yg dpt memberikan manfaat bagi manusia lainnya).
Selamat menjalankan ibadah puasa, smg lulus menjadi Muttaqin.
Aamiin...Aamiin...Aamiin.. Yaa robbal'Aalamiin..

PUASA TAPI TIDAK SHOLAT


Bismillahirrahmanirrahim...
"Menjauhi maksiat"
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Puasa bukanlah hanya menahan makan dan minum saja. Akan tetapi puasa adalah dengan menahan diri dari perkataan lagwu dan rofats. Apabila ada seseorang yang mencelamu atau berbuat usil padamu, katakanlah padanya, “Aku sedang puasa” (HR. Ibnu Khuzaimah 7: 282 dan Hakim 4: 111. Syaikh Al Albani dalam Shohih At-Targib wa At-Tarhib no. 1082 mengatakan bahwa hadits ini shahih)
Jangan sampai orang yang berpuasa hanya mendapatkan lapar dan dahaga saja. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Betapa banyak orang yang berpuasa hanya mendapatkan rasa lapar dan dahaga saja. Betapa banyak pula yang melakukan shalat malam, hanya jadinya begadang di malam hari.” (HR. Ahmad 2: 373. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini jayyid).
"Meninggalkan Shalat Bisa Merusak Amal"
Ibnul Qayyim rahimahullah menerangkan, menghapus amalan ada dua yaitu umum dan khusus.
Penghapus amalan yang umum ada dua yaitu yang menghapuskan amalan kebaikan seluruhnya yaitu dengan murtad (melakukan pembatal keislaman atau keluar dari Islam) dan yang menghapuskan setiap kejelekan (dosa) yaitu dengan bertaubat.
Penghapus amalan yang khusus yaitu antara kebaikan dan kejelekan itu menghapuskan satu dan lainnya. Ini adalah penghapus amalan yang bersifat parsial namun bersyarat.
Perlu diketahui bahwa kekafiran dan iman itu bisa menghapuskan satu dan lainnya, begitu pula cabang kekafiran dan cabang keimanan bisa menghapuskan satu dan lainnya. Jika semakin besar cabang keimanan atau kekafiran tersebut, maka semakin banyak yang hilang dari cabang keimanan atau kekafiran tersebut. (Lihat Ash-Shalah, hlm. 60).
Karena saking pentingnya shalat, meninggalkan satu shalat saja bisa menghapuskan amalan, seperti yang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sebutkan mengenai shalat Ashar :
“Barangsiapa meninggalkan shalat Ashar, maka terhapuslah amalannya” (HR. Bukhari no. 594)
"Tidak Shalat Bukanlah Muslim"
Coba perhatikan hadits berikut yang menunjukkan bahayanya meninggalkan shalat.
Dari Mihjan, ia berkata,
“Beliau pernah berada di majelis bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu dikumandangkan azan untuk shalat. Kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam berdiri, lalu mengerjakan shalat, sedangkan Mihjan masih dudk di tempat semula. Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan :
“Apa yang menghalangimu shalat, bukankah engkau adalah seorang muslim?”
Lalu Mihjan mengatakan :
“Betul. Akan tetapi saya sudah melaksanakan shalat bersama keluargaku.”

Lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallammengatakan padanya :
“Apabila engkau datang, shalatlah bersama orang-orang, walaupun engkau sudah shalat.”
(HR. An-Nasa’i no. 858 dan Ahmad 4: 34. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits inihasan)
Dalam hadits ini, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjadikan pembeda antara muslim dan kafir dengan shalat.
Maksud Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan pada Mihjan, seandainya ia muslim, maka pasti akan shalat. Hal ini sama saja jika dikatakan :
“Kenapa engkau tidak berbicara, bukankah engkau adalah orang yang mampu berbicara ?..” atw
“Kenapa engkau tidak bergerak, bukankah engkau orang yang hidup ?..”
Seandainya seseorang disebut muslim tanpa mengerjakan shalat, maka tentu tidak perlu dikatakan pada orang yang tidak shalat,
“Bukankah kamu adalah seorang muslim?” (Ash-Shalah, hlm. 41)
Saat-saat ‘Umar bin Al-Khattab menjelang sakratul maut setelah mengalami pendarahan akibat luka tusuk, beliau berkata :
“Orang yang meninggalkan shalat bukanlah muslim.” (Riwayat ini disebutkan oleh Ibnul Qayyim dalam Ash Shalah, hlm. 41-42)
Mayoritas sahabat Nabi menganggap bahwa orang yang meninggalkan shalat dengan sengaja adalah kafir sebagaimana dikatakan oleh seorang tabi’in, Abdullah bin Syaqiq,
“Dulu para shahabat Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam tidaklah pernah menganggap suatu amal yang apabila ditinggalkan menyebabkan seorang kafir kecuali shalat.” (HR. Tirmidzi no. 2622 dan Hakim 1: 7.)
Perkataan ini diriwayatkan oleh At-Tirmidzi dari Abdullah bin Syaqiq Al ‘Aqliy seorang tabi’in dan Hakim mengatakan bahwa hadits ini bersambung dengan menyebut Abu Hurairah di dalamnya. Dan sanad [periwayat] hadits ini adalah shahih. Lihat Ats-Tsamar Al-Mustathob fi Fiqh As-Sunnah wa Al-Kitab, hal. 52
"Sayangnya Jika Hanya Shalat di Bulan Ramadhan"
Komisi Fatwa Kerajaan Saudi Arabia, Al-Lajnah Ad-Da’imah li Al-Buhuts Al-‘Ilmiyyah wa Al-Ifta’ pernah ditanya :
“Apabila seseorang hanya di bulan Ramadhan semangat melakukan puasa dan shalat, namun setelah Ramadhan berakhir dia meninggalkan shalat, apakah puasanya di bulan Ramadhan diterima ?..”
Jawab:
“Shalat merupakan salah satu rukun Islam. Shalat merupakan rukun Islam terpenting setelah dua kalimat syahadat. Dan hukum shalat adalah wajib bagi setiap individu.
"Barang siapa meninggalkan shalat karena menentang kewajibannya atau meninggalkannya karena menganggap remeh dan malas-malasan, ia adalah kafir.
"Adapun orang yang melakukan puasa Ramadhan dan mengerjakan shalat hanya di bulan Ramadhan saja, maka orang seperti ini berarti telah melecehkan agama Allah. sebagai mana salaf mengatakan :
“Sejelek-jelek kaum adalah yang mengenal Allah (rajin ibadah.) walau hanya pada bulan Ramadhan saja.”
Oleh karena itu, tidak sah puasa seseorang yang tidak melaksanakan shalat di luar bulan Ramadhan. Bahkan orang seperti ini (yang meninggalkan shalat) dinilai kafir dan telah melakukan kufur akbar, walaupun orang ini tidak menentang kewajiban shalat. Orang seperti ini tetap dianggap kafir menurut pendapat ulama yang paling kuat.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri telah bersabda :
“Perjanjian antara kami dan mereka (orang kafir) adalah mengenai shalat, barang siapa meninggalkannya maka dia telah kafir.” (HR. Ahmad, Abu Daud, At Tirmidzi, An Nasa’i, Ibnu Majah dengan sanad yang shahih dari Buraidah Al Aslamiy)
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda :
“Inti (pokok) segala perkara adalah Islam, tiangnya (penopangnya) adalah shalat, dan puncaknya adalah jihad di jalan Allah.” (HR. Tirmidzi dengan sanad shahih dari Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu)
“Pembatas antara seorang muslim dengan kekafiran dan kesyirikan adalah meninggalkan shalat.” (HR. Muslim dari Jabir bin ‘Abdillah Al-Anshariy).
Dan banyak hadits yang semakna dengan hadits-hadits di atas.
Fatwa di atas ditandatangani oleh Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin ‘Abdillah bin Baz selaku ketua, Syaikh ‘Abdur Razaq ‘Afifi selaku wakil ketua, Syaikh ‘Abdullah bin Mani’ dan ‘Abdullah bin Ghudayan selaku anggota.
(Fatwa Al-Lajnah Ad-Da’imah Li Al-Buhuts Al-‘Ilmiyyah wa Al-Ifta’, pertanyaan ke-3, Fatawa no. 102, 10: 139-141)
"Puasa Tetapi Tidak Shalat"
Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin rahimahullah berkata :
"Puasa yang dilakukan oleh orang yang meninggalkan shalat tidaklah diterima karena orang yang meninggalkan shalat berarti kafir dan murtad"
Dalil bahwa meninggalkan shalat termasuk bentuk kekafiran adalah firman Allah Ta’ala :
”Jika mereka bertaubat, mendirikan sholat dan menunaikan zakat, maka (mereka itu) adalah saudara-saudaramu seagama. Dan Kami menjelaskan ayat-ayat itu bagi kaum yang mengetahui.” (QS. At Taubah: 11)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Pembatas antara seorang muslim dengan kesyirikan dan kekafiran adalah meninggalkan shalat.” (HR. Muslim no. 82).
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda :
“Perjanjian antara kami dan mereka (orang kafir) adalah mengenai shalat. Barangsiapa meninggalkannya maka dia telah kafir.” (HR. An-Nasa’i no. 463, Tirmidzi no. 2621, Ibnu Majah no. 1079 dan Ahmad 5: 346. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)
Pendapat yang mengatakan bahwa meninggalkan shalat merupakan suatu kekafiran adalah pendapat mayoritas sahabat Nabi bahkan dapat dikatakan pendapat tersebut termasuk ijma’ (kesepakatan) para sahabat.
‘Abdullah bin Syaqiq (seorang tabi’in yang sudah masyhur) mengatakan :
“Para sahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidaklah pernah menganggap suatu amalan yang apabila orang meninggalkannya akan menyebabkan dia kafir selain perkara shalat.” Oleh karena itu, apabila seseorang berpuasa namun dia meninggalkan shalat, puasa yang dia lakukan tidaklah sah (tidak diterima). Am
alan puasa yang dia lakukan tidaklah bermanfaat pada hari kiamat nanti.

Ingat .. “Shalatlah kemudian tunaikanlah puasa”. Adapun jika engkau berpuasa namun tidak shalat, amalan puasamu akan tertolak karena orang kafir tidak diterima ibadah dari Nya. (Majmu’ Fatawa wa Rasa’il Ibnu ‘Utsaimin, 17: 62)

22 Ramalan Ali BIN Abi Thalib Yang DITAKUTKAN TERJADI


Bismillahirrohmaan Nirrohiim..
"..Akan datang suatu masa, Dan aku khawatir terhadap masa itu."
1. Di mana keyakinan hanya tinggal di dalam pemikiran.
2. Di mana keimanan tak berbekas dalam perbuatan.
3. Banyak orang baik tapi tak berakal.
4. Ada pula yang berakal tapi tak beriman.
5. Ada yang lidahnya fasih tapi hatinya lalai.
6. Ada pula yang khusyu' tapi sibuk menyendiri.
7. Ada ahli ibadah tapi mewarisi kesombongan iblis.
8. Ada pula ahli maksiat tapi rendah hati.
9. Ada yang bahagia tertawa tapi hatinya berkarat.
10. Ada pula yang sedih menangis tapi kufur nikmat.
11. Ada yang murah senyum tapi hatinya mengumpat.
12. Ada pula yang berhati tulus tapi wajahnya cemberut.
13. Akan terlihat bendera2 hitam mengaku sebagai Ashabul Daulah, namun tidak pernah menepati janji
14. Akan muncul kaum lemah (lemah akal sehat dan imannya), namun tiada yang peduli pada mereka
15. Ada yang berlisan bijak tapi tidak memberi teladan.
16. Ada pula pelacur tapi menjadi figur.
17. Ada yang memiliki ilmu tapi tidak paham.
18. Ada pula yang paham tapi tidak menjalankan.
19. Ada yang pintar tapi membodohi.
20. Ada pula yang bodoh tapi tidak tahu diri.
21. Ada yang beragama tapi tidak berakhlak.
22. Ada pula yang berakhlak tapi tidak ber-TUHAN.
Wallahu a'lam bish showaab...
Laa ilaaha illa anta subhaanaka inni kuntu mina dzoolimiin...

Belajarlah Dari Perilaku Hidup Lebah


Mari kita belajar dari lebah mahkluk kecil yang memberi manfaat bagi kita.
Perhaitkanlah dari prilaku lebah, lebah hanya menghisap sari pati bunga yang bersih dan terjaga ini mengajarkan setiap Muslim harus mengambil sesuatu yang baik dan halal sebab mengambil hak yang lain hukumnya haram.
Dari makanan yang bersih lebah kemudian mampu menghasilkan yang bermanfaat yaitu Madu maka seorang mukmin harus menghasilkan yang baik dan bermanfaat bagi orang lain, ucapanya, tindakanya, akhlaknya haruslah seperti Madu Manis dan berkhasiat .
Meski lebah mengambil dari saripati bunga tapi ia sama seklai tidak merusak bunga itu dimanapun lebah hingap tak ada tangkai daun ataupun ranting pohon yang patah betapa santunya hewan kecil ini hinga dalam bergaul ia tidak menyakiti siapapun dan senantiasa menjaga kedamaian dalam setiap suasana,
Jangan coba – coba menggangu lebah sengatanya berbahaya dan mematikan meskipun lebah tersebut akan mati setelah menyengat seperti itulah orang beriman ia punya harga diri dan prinsip yang di pertahankan sampai mati.
Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda:
“Perumpamaaan orang beriaman itu bagaiakan lebah. Ia makan yang bersih, mengeluarkan sesuatu yang bersi hinggap di tempat yang bersih dan tidak merusak atau mematahkan “
( HR. Ahmad, Al-Hakim, dan Al-Bazzar)

IKHLAS MENGHADAPI KEHILANGAN


Alkisah, seorang lelaki keluar dari pekarangan rumahnya, berjalan tak tentu arah dengan rasa putus asa. Sudah cukup lama ia menganggur. Kondisi finansial keluarganya morat-marit. Sementara para tetangganya sibuk memenuhi rumah dengan barang-barang mewah, ia masih bergelut memikirkan cara memenuhi kebutuhan sandang dan pangan keluarganya. Anak-anaknya sudah lama tak dibelikan pakaian baru, istrinya sering marah-marah karena tak dapat membeli barang-barang rumah tangga yang layak. Laki-laki itu sudah tak tahan dengan kondisi ini, dan ia tidak yakin bahwa perjalanannya kali inipun akan membawa keberuntungan, yakni mendapatkan pekerjaan.
Ketika laki-laki itu tengah menyusuri jalanan sepi, tiba-tiba kakinya terantuk sesuatu. Karena merasa penasaran ia membungkuk dan mengambilnya. "Uh, hanya sebuah koin kuno yang sudah penyok-penyok," gerutunya kecewa.
Meskipun begitu, ia membawa koin itu ke sebuah bank. "Sebaiknya koin ini Bapak bawa saja ke Kolektor uang kuno," kata Sang Petugas Bank memberi saran.
Lelaki itupun mengikuti anjuran si Petugas Bank, dan membawa koinnya ke Kolektor. Beruntung sekali, ternyata si Kolektor menghargai koin itu senilai 30 dollar. "Wahh, betapa beruntungnya aku hari ini."

Dengan begitu senangnya, lelaki tersebut mulai memikirkan apa yang akan dia lakukan dengan rejeki nomplok ini. Ketika melewati sebuah toko perkakas, dilihatnya beberapa lembar kayu sedang diobral. Dia bisa membuatkan beberapa rak untuk istrinya, karena istrinya pernah mengatakan bahwa mereka tak punya tempat lagi untuk menyimpan jambangan dan stoples.
Setelah membeli kayu seharga 30 dollar, dia pun memanggul kayu tersebut dan beranjak pulang. Di tengah perjalanan dia melewati sebuah bengkel milik seorang pembuat mebel. Tanpa sengaja mata pemilik bengkel yang sudah terlatih itu melihat kayu yang dipanggul lelaki itu. Kayunya indah, warnanya bagus, dan mutunya terkenal. Kebetulan pada waktu itu ada pesanan mebel. Dia menawarkan uang 100 dollar kepada lelaki itu. Terlihat ragu-ragu di mata laki-laki itu, namun pengrajin itu berusaha meyakinkannya dan menawarinya dengan mebel yang sudah jadi agar dipilih lelaki itu. Kebetulan di sana ada lemari yang pasti disukai istrinya. Sang laki-laki pun akhirnya menukar kayu tersebut dan meminjam sebuah gerobak untuk membawa lemari itu. Dia pun segera membawanya pulang.
Di tengah perjalanan menuju rumahnya dia melewati perumahan baru. Seorang wanita yang sedang mendekorasi rumah barunya melongok keluar jendela dan melihat lelaki itu mendorong gerobak berisi lemari yang indah. Si wanita terpikat dan menawar dengan harga 200 dollar. Ketika lelaki itu nampak ragu-ragu, si wanita menaikkan tawarannya menjadi 250 dollar. Lelaki itupun setuju. Kemudian mengembalikan gerobak ke pengrajin dan beranjak pulang.
Di pintu desa dia berhenti sejenak dan ingin memastikan uang yang ia terima. Ia merogoh sakunya dan menghitung lembaran bernilai 250 dollar tersebut. Pada saat itulah seorang perampok keluar dari semak-semak dan mengacungkan belati ke arah laki-laki tersebut. Ketika melihat sang laki-laki tadi terkejut dan ketakutan, akhirnya sang Perampok merampas uang itu, lalu kabur. Istri si lelaki yang kebetulan lewat, melihat dan berlari mendekati suaminya seraya berkata, "Apa yang terjadi ? Apakah engkau terluka ? Engkau baik-baik saja kan ? Apa yang diambil oleh perampok tadi ?" Cerocos sang istri dengan panik.
Lelaki itu mengangkat bahunya dan berkata, "Oh, bukan apa-apa. Hanya sebuah koin penyok yang kutemukan tadi pagi".

Memang, ada beragam cara menyikapi kehilangan. Semoga kita termasuk orang yang bijak menghadapi kehilangan dan sadar bahwa sukses hanyalah TITIPAN Allah. Benar kata orang bijak, manusia tak memiliki apa-apa kecuali pengalaman hidup.
Bila Kita sadar kita tak pernah memiliki apapun, kenapa harus tenggelam dalam kepedihan yang berlebihan ??
Semoga bermanfaat.

SEJARAH KETUPAT


Adalah Sunan Kalijaga yang pertama kali memperkenalkan pada masyarakat Jawa.
Sunan Kalijaga membudayakan 2 kali BAKDA, yaitu bakda Lebaran dan bakda Kupat yang dimulai seminggu sesudah Lebaran.
Arti Kata Ketupat.
Dalam filosofi Jawa, ketupat memiliki makna khusus. Ketupat atau KUPAT merupakan kependekan dari Ngaku Lepat dan Laku Papat.
Ngaku lepat artinya mengakui kesalahan.
Laku papat artinya empat tindakan.
Ngaku Lepat.
Tradisi sungkeman menjadi implementasi ngaku lepat (mengakui kesalahan) bagi orang jawa.
Sungkeman mengajarkan pentingnya menghormati orang tua, bersikap rendah hati, memohon keikhlasan dan ampunan dari orang lain.
Laku Papat.
1. Lebaran.
2. Luberan.
3. Leburan.
4. Laburan.
Lebaran.
Sudah usai, menandakan berakhirnya waktu puasa.
Luberan.
Meluber atau melimpah, ajakan bersedekah untuk kaum miskin.
Pengeluaran zakat fitrah.
Leburan.
Sudah habis dan lebur. Maksudnya dosa dan kesalahan akan melebur habis karena setiap umat islam dituntut untuk saling memaafkan satu sama lain.
Laburan.
Berasal dari kata labur, dengan kapur yang biasa digunakan untuk penjernih air maupun pemutih dinding.
Maksudnya supaya manusia selalu menjaga kesucian lahir dan batinnya.

FILOSOFI KUPAT - LEPET

KUPAT
Kenapa mesti dibungkus janur?
Janur, diambil dari bahasa Arab " Ja'a nur " (telah datang cahaya ).
Bentuk fisik kupat yang segi empat ibarat hati manusia.
Saat orang sudah mengakui kesalahannya maka hatinya seperti kupat yang dibelah, pasti isinya putih bersih, hati yang tanpa iri dan dengki.
Kenapa? karena hatinya sudah dibungkus cahaya (ja'a nur).
LEPET
Lepet = silep kang rapet.
Mangga dipun silep ingkang rapet, mari kita kubur/tutup yang rapat.
Jadi setelah ngaku lepat, meminta maaf, menutup kesalahan yang sudah dimaafkan, jangan diulang lagi, agar persaudaraan semakin erat seperti lengketnya ketan dalam lepet.
Betapa besar peran para wali dalam memperkenalkan agama Islam.

9 Filosofi Yang Diajarkan Hujan Soal Hidup


1. Meski jatuh berkali-kali, hujan gak pernah menyerah.
Pernahkah kita sadar kalau hujan itu turun dan jatuh terus. Dari hal itu kita bisa belajar bahwa hujan tetap mencoba meskipun jatuh berkali-kali. Hujan terus turun tanpa menyerah dan itu bisa menjadi pelajaran yang bagus buat kita. Kita harus selalu kuat dan tabah untuk mencapai sesuatu.
2. Hujan turun setelah kemarau panjang. Bukankah kesabaran adalah kuncinya?
Masih ingat dengan kemarau yang berkepanjangan? Bagaimana kalau kemarau itu datang tanpa diselingi oleh hujan. Bumi akan menjadi kering dan tak seindah yang kita tahu. Beruntung bahwa hujan datang setelah kemarau panjang. Kehidupan jadi jauh dari kesulitan dan kesengsaraan. Kita sebaiknya dapat menjadi penolong atau paling tidak penghibur untuk orang yang benar-benar membutuhkan kita.
3. Hujan bisa memberi rasa dingin.
Setelah panas seharian, hujan turun membasahi bumi. Cuaca menjadi berubah dan hawa menjadi dingin dan nyaman untuk beristirahat. Semoga dengan menyadari sifat hujan, kita jadi ingat untuk tidak terus memenuhi amarah melainkan lebih bersifat santai menghadapi sesuatu.
4. Hujan pun bisa marah. Kalau manusia gak bisa "ramah".
Seperti manusia, hujan yang juga bagian dari alam bisa marah. Ketika benar-benar tidak ada lagi yang peduli dengan lingkungan sekitar. Hujan turun dengan derasnya yang terkadang membawa bencana. Sebaiknya kita menyadari sesuatu bahwa manusia punya amarah, alangkah baiknya jika kita bisa menjaga perasaan satu sama lain.
5. Bau hujan itu menyenangkan. Sederhana dan menenangkan.
Ini bagian yang banyak belum disadari orang. Saat hujan turun ke bumi dan membasahi tanah, maka aroma hujan akan tercium. Baunya sangat menyegarkan dan itu adalah bau hujan. Di dalam hidup, sebaiknya kita belajar untuk menjadi orang yang menyenangkan. Semua orang pasti merasa senang dengan sifat-sifat orang yang menyenangkan.
6. Hujan datang untuk menyejukkan bumi. Bermanfaat bagi material lain.
Meskipun hujan kadang tidak datang, tetapi kedatangan hujan sangat penting. Hujan turun untuk memberikan kesejukan bagi kehidupan manusia di bumi. Sebaiknya kita belajar seperti hujan yang datang dan muncul untuk membawa dan berbagi rasa senang.
7. Hujan turun karena tahu bumi membutuhkan.
Hujan turun di saat bumi memang benar-benar membutuhkannya. Setelah kemarau panjang, hujan tetap akan turun untuk menghijaukan bumi. Kita juga bisa menjadi seperti hujan yang siap membantu teman atau keluarga yang membutuhkan bantuan kita.
8. Banyak orang mengeluh karena hujan. Tapi hujan tetap datang tiap tahunnya.
Meskipun beberapa orang yang mengeluh karena hujan turun, hujan tetap turun. Hal ini pelajaran buat kita bahwa selama itu baik kita tidak perlu takut untuk melakukan sesuatu. Bahkan kita sedang melakukan sesuatu yang baik untuk orang lain. Jangan berhenti hanya karena beberapa orang tidak suka.
9. Hujan itu tidak kenal waktu.
Hujan turun memang tidak kenal waktu dan mengerti apa yang sedang dilakukan manusia. Hujan adalah anugerah dari yang kuasa. Maka dari itu kita juga seharusnya dapat menerima hujan dan hal baik datang tanpa memaksakan waktu sesuai dengan yang kita inginkan.
Semoga pelajaran hidup dari hujan di atas bermanfaat buat kita semua.
Share Jika Bermanfaat

SEPERTI APA DIRIMU WAHAI SUAMI, SEPERTI ITU JUGALAH ISTRIMU


Seorang teman merasa istrinya semakin lama semakin egois dan kasar. Karena itu, mereka bertengkar setiap hari.
Saking seringnya bertengkar, lelaki ini memiliki selingkuhan.
Akhirnya, mereka bercerai dan sang suami menikah lagi dengan selingkuhannya. Sang mantan istripun tak lama kemudian menikah lagi.
Mereka masih belum dikaruniai anak. pernikahan baru keduanya masing masing berjalan dengan sangat lancar.

Tetapi setelah menikah, istri baru dari lelaki ini semakin lamapun kelembutannya semakin pudar.
Rumah tangga mereka berakhir sama seperti yg dulu, sedikit sedikit bertengkar.
Istri barunya bahkan tidak mau mengerjakan pekerjaan rumah, teman saya terpaksa membersihkan rumah sendiri.

Teman saya merasa nasib dia tidak baik, mengapa ia selalu memilih istri yg kurang baik, setiap hari ia mengeluh.
Sampai suatu hari, di suatu acara makan malam ia secara kebetulan bertemu dengan suami baru mantan istrinya.
Pada awalnya kedua lelaki ini tidak berbicara apa apa, tetapi setelah saling menyapa merekapun minum bersama.

Akhirnya teman saya tak bisa menahan diri lagi dan bertanya bagaimana keadaan rumah tangga mereka. Suami baru mantan istrinya ini tidak tampan, tetapi sangat teliti dalam berbicara.
Ia berkata, “Istri saya adalah wanita yg sangat hebat, sangat perhatian dan lembut, ia mengerjakan seluruh pekerjaan rumah tanpa mengeluh. Juga sangat menyayangi saya, ia selalu bersikap baik ke orangtua, saudara, dan teman teman saya. Saatnya jujur dia akan jujur, saatnya butuh perhatian, dia akan memberi perhatian penuh. Wanita seperti ini, sudah sedikit sekali.”
Teman saya setelah mendengarnya merasa bingung, dan berpikir apa dia memang sebaik itu?. Mengapa dulu dia sama sekali tidak menyadarinya?. Pasti ini semua cuma bualan suami baru istrinya ini untuk membuat saya bingung.

Tak lama kemudian, kebetulan sekali, teman saya pergi berbelanja ke supermarket dan melihat mantan istri dan suami barunya sedang berbelanja.
Ia bersembunyi di samping dan memperhatikan, akhirnya ia menyadari pasangan itu benar benar bahagia.
Kebahagian itu bisa ia lihat dari senyuman mantan istrinya yg selalu bermekaran. Juga bisa dilihat dari pelukan lembut yg diberikan oleh lelaki di sampingnya itu.
Sebenarnya, di bermacam situasi, istri berubah menjadi malaikat atau berubah menjadi nenek sihir, semua tergantung pada lelaki.
Didetik wanita memutuskan untuk menikah, ia juga memutuskan untuk menjalani hidup dengan baik bersama suaminya.
Walaupun dalam pernikahan, kesabaran merupakan suatu kebajikan, tetapi jika ada cinta maka ada toleransi.

Saat anda merasa tidak puas dengan wanita anda, wanita pun tidak peduli lagi.
Jadi, jika anda menginginkan wanita baik seperti malaikat, terlebih dahulu perlakukan dia sebagai malaikat.
Karena semua wanita di dunia yang sudah menjadi “istri seseorang” memiliki potensi menjadi malaikat.

Saat anda bisa melakukannya dengan baik, anda akan menyadari bahwa perubahan sikap anda dapat membentuk sesosok malaikat yg sempurna.
Cinta wanita muncul karena kasih sayang pria, Kebencian wanita muncul karena kebohongan pria; Keluhan wanita muncul karena kedinginan pria.
Kebahagiaan wanita muncul karena kehangatan pria. Kecantikan wanita muncul karena dimanjakan pria. Kerusakan wanita adalah hutang pria.
Wanita adalah sebuah piano, jika bertemu dengan seorang pianis handal, suara yg dihasilkan adalah lagu kelas dunia, jika dimainkan oleh orang biasa, maka akan menghasilkan lagu pop, tetapi apabila dimainkan oleh orang sembarangan, pasti tidak akan membentuk sebuah lagu.

Semoga Yang Share Cepat Dipertemukan Jodohnya

JIKA ISTRI INGIN KERJA


RENUNGAN_BUAT_PARA_ISTRI ( Bang, Aku Ingin Kerja )
istri : Abang, aku mau kerja!”
suami : “Jangan, lah. Kamu di rumah saja. Istri itu di rumah tugasnya :)”
istri : “Itu, tetangga kita, dia kerja!”
suami :“Hehe …, dia itu guru, sayaang. Dia dibutuhkan banyak orang. Yang membutuhkan kamu tidak banyak. Hanya Abang dan anak kita. Di rumah saja, ya.”
istri : “Itu…, tetangga kita yang satunya, yang sekarang sudah pindah ke kampung sebelah, aku lihat dia kerja. Bukan guru. Tidak dibutuhkan banyak orang.”
suami :“Nanti, tunggu Abang meninggal dunia.”
istri : “Apa-apaan sih?”
suami :“Dia itu janda, sayaaaang. Suaminya meninggal satu setengah bulan yang lalu. Makanya dia kerja.”
istri : “Tapi kebutuhan kita makin banyak, Bang”
suami : “Kan Abang masih kerja, Abang masih sehat, aku masih kuat. Akan Abang usahakan, InsyaAllah.”
istri : “Iya, aku tahu. Tapi penghasilan Abang untuk saat ini tidaklah cukup.”
suami : “Bukannya tidak cukup, tapi belum lebih. Mengapa Abang bilang begitu? Karena Allah pasti mencukupi. Lagi pula, kalau kamu kerja siapa yang jaga anak kita?”
istri : “Kan ada Ibu! Pasti beliau tidak akan keberatan. Malah dengan sangat senang hati.”
suami : “Istri Abang yang Abang cintai, dari perut sampai lahir, sampai sebelum Abang bisa mengerjakan pekerjaan Abang sendiri, segalanya menggunakan tenaga Ibu. Abang belum ada pemberian yang sebanding dengan itu semua. Sedikit pun belum terbalas jasanya. Dan Abang yakin itu tak akan bisa. Setelah itu semua, apakah sekarang Abang akan meminta Ibu untuk mengurus anak Abang juga?”
istri :“Bukan Ibumu, tapi Ibuku, Bang?”
suami : “Apa bedanya? Mereka berdua sama, Ibu kita. Mereka memang tidak akan keberatan. Tapi kita, kita ini akan jadi anak yang tegaan. Seolah-olah, kita ini tidak punya perasaan.”
istri : “Jadi, kita harus bagaimana?”
suami : “Istriku, takut tidak tercukupi akan rezeki adalah penghinaan kepada Allah. Jangan khawatir! Mintalah pada-Nya. Atau begini saja, Abang ada ide! Tapi Abang mau tanya dulu.”
istri :“Apa, Bang?”
suami : “Apa alasan paling mendasar, yang membuat kamu ingin bekerja?”
istri : “Ya untuk memperbaiki perekonomian kita, Bang. Aku ingin membantumu dalam penghasilan. Untuk kita, keluarga kita.”
suami : “Kalau memang begitu, kita buka usaha kecil saja di rumah. Misal sarapan pagi. Bubur ayam misalnya? Atau, bisnis online saja. Kamu yang jalani. Bagaimana? anak terurus, rumah terurus, Abang terlayani, uang masuk terus, InsyaAllah. Keren, kan?”
istri : “Suamiku sayang, aku tidak pandai berbisnis, tidak bisa jualan. Aku ini karyawati. Bakatku di sana. Aku harus keluar kalau ingin menambah penghasilan.”
suami : “Tidak harus keluar. Tenang, masih ada solusi!”
istri :“Apa?”
suami : “Bukankah ada yang lima waktu? Bukankah ada Tahajud? Bukankah ada Dhuha? Bukankah ada sedekah? Bukankah ada puasa? Bukankah ada amalan-amalan lainnya? Allah itu Maha Kaya. Minta saja pada-Nya.”
istri :“Iya, Bang, aku tahu. Tapi itu semua harus ada ikhtiar nyata.”
suami : “Kita ini partner, sayang. Abanglah pelaksana ikhtiarnya. Tugas kamu cukup itu. InsyaAllah jika menurut Allah baik, menurut-Nya kita pantas, kehidupan kita pasti akan berubah.”
istri : “Tapi, Bang?!”
suami : “Abang tanya lagi…, kamu ingin kita hidup kaya, apa berkah?”
istri :“Aku ingin kita hidup kaya dan berkah.”
suami : “Kalau begitu lakukan amalan-amalan tadi. InsyaAllah kaya dan berkah.”
istri : “Kalau tidak kaya?”
suami : “Kan masih berkah? Dan…, tahu apa yang terjadi padamu jika tetap istiqomah dengan itu?”
istri : “Apa, Bang?
suami : “Pilihlah pintu surga yang mana saja yang kamu suka. Dan kamu, menjadi sebenar-benarnya perhiasan dunia.”
Rasulullah SAW bersabda, “Apabila seorang wanita (istri) itu telah melakukan shalat lima waktu, puasa bulan Ramadhan, menjaga harga dirinya dan mentaati perintah suaminya, maka ia diundang di akhirat supaya masuk surga berdasarkan pintunya mana yang ia suka (sesuai pilihannya),” (HR. Ahmad, Ibnu Hibban dan Thabrani).
“Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita sholehah” [H.R. Muslim]

Kebutuhan Hidup Untuk Menjadi Besar


Hidup tak selamanya berjalan mulus
●》 BUTUH batu kerikil supaya kita BERHATI-HATI...
●》 BUTUH semak berduri supaya kita WASPADA...
●》 BUTUH Persimpangan supaya kita BIJAKSANA dalam MEMILIH...
●》 BUTUH Petunjuk jalan supaya kita punya HARAPAN tentang arah masa depan..

Hidup_butuh :
●) Butuh MASALAH supaya kita tahu punya KEKUATAN...
●) BUTUH Pengorbanan supaya kita tahu cara BEKERJA KERAS...
●) BUTUH airmata supaya kita tahu MERENDAHKAN HATI
●) BUTUH dicela supaya kita tahu bagaimana cara MENGHARGAI...
●) BUTUH tertawa dan senyum supaya kita tahu MENGUCAPKAN SYUKUR...
●) BUTUH Orang lain supaya kita tahu kita TAK SENDIRI...
Jangan~ Selesaikan masalah dengan mengeluh, berkeluh kesah, dan marah..
Selesaikan saja dengan sabar, bersyukur, dan jangan lupa tersenyum. Teruslah melangkah walau mendapat rintangan...
Jangan~ Takut saat tidak ada lagi tembok untuk bersandar, masih ada lantai untuk bersujud. Perbuatan baik yg paling sempurna adalah perbuatan baik yg tidak~ terlihat, Namun.. dapat dirasakan hingga jauh ke dalam relung hati.
Jangan~ Menghitung apa yg hilang, namun hitunglah apa yg tersisa.
Sekecil apapun penghasilan kita, pasti akan cukup bila digunakan utk Kebutuhan Hidup. Sebesar apapun penghasilan kita, pasti akan kurang bila digunakan utk Gaya Hidup.
Tidak selamanya kata-kata yg indah itu benar, juga tidak selamanya kata-kata yg menyakitkan itu salah.
Hidup ini terlalu singkat, lepaskan mereka yg menyakitimu, sayangi mereka yg peduli padamu.
Dan.. berjuanglah utk mereka yg berarti bagimu.
Bertemanlah dgn semua orang, tapi bergaulah dgn orang yg berintegritas dan mempunyai nilai hidup yg benar krn pergaulan akan mempengaruhi cara kita hidup dan masa depan kita.
RENUNGKAN!!

JANGAN MALU TERLIHAT MISKIN, MALULAH SAAT PURA-PURA KAYA


Jangan malu terlihat miskin malulah saat kita pura pura kaya, dan jangan sampai menjalani hidup dengan selalu lihat “ke atas”, namun coba untk lihat kebawah. Jadi bila hal semacam itu anda lakukan, nikmat hidup itu akan jauh lebih terasa indah meskipun anda datang dari keluarga yang sederhana.
Jangan pernah malu pada orang tuamu meskipun mereka hanya seseorang petani, pedagang kecil maupun tukang becak. Sepanjang mereka berjuang untuk yang halal, maka anda pantas berbangga pada mereka.
Jadi mengapa anda harus malu, yang patut anda malukan yaitu bila orangtua yaitu beberapa orang yang melakukan pekerjaan dengan penuh penipuan serta kecurangan.
Singkirkan semua bentuk gengsi, lantaran hidup bukanlah permasalahan harta atau pekerjaan elegan. Mulai lah berupaya serta tetaplah bantu dan hormati orang tuamu dalam mencari rejeki yang halal. Lantaran tak ada yang patut dimalukan sepanjang anda berjuang untuk suatu hal yang halal.
Saat orang tuamu tengah tidur, cobalah pandangilah wajahnya. Pandangilah serta resapi dengan hati, maka anda dapat rasakah kepenatan yang mereka rasakan selama seharian. Namun, saat anda yaitu anak yang berbakti, suka membantu dan tak pernah malu pada mereka.
Jadi sebenarnya mereka mempunyai jiwa yang begitu kuat. Lantaran mereka yakin, dengan semua usaha yang mereka kerjakan, mereka meyakini kalau anda akan jadi orang yang sukses, orang yang akan membawa pergantian pada keluargamu sendiri.
Mereka berusaha keras supaya anda dapat bersekolah maupun kuliah. Jadi ketika itu anda bakal mempunyai tanggung jawab yang besar, jadi jalanilah pekerjaan mu sebagai siswa maupun mahasiswa/wi dengan baik. Pekerjaan utamamu hanya jadi siswa atau mahasiswa/wi yang berpendidikan, hingga satu waktu nantinya.
Anda lulus serta dapat memperoleh pekerjaan maupun bangun satu usaha yang jauh tambah baik, jadi jangan sampai lupakan mereka yang telah mengantarkanmu pada titik tersebut .
Setiap orangtua senantiasa menyimpan harapan yang besar pada anaknya. Jadi perjuanganmu untuk dapat jadi orang yang sukses yaitu bentuk rasa sukur serta terima kasihmu pada mereka.
Meskipun orangtua tak pernah meminta, namun anda mesti tau, kalau itu cuma akan muncul dari kesadaran sendiri saja. Mereka selalu berdo’a supaya anda dapat jadi orang yang hebat, orang yang bakal membawa pergantian pada keluarga.

Semoga yang share di beri kelimpahan rejeki